Hati ini haru biru, ketika siang diantara langit yang cerah dan sinar mentari yang merah merekah. Segelintir orang terlihat hanya kaki, duduk berbaris rapi dengan raga yang tak terlihat dan asap bagai kabut menyelimuti sebuah rumah makan dipinggiran jalan.
Sesak dada melihatnya, ketika di tempat lain sebagian remaja berboncengan dengan mesra diantara deru motor dan dengan tenang melaju tanpa rasa dosa.
Biasa begitu katanya, seperti tidak ada sebuah arti apa – apa hari ini, bulan ini dengan segala kemuliaannya. Sungguh sebuah pemandangan keseharian yang tak akan luput dari mata di berbagai daerah, mungkin tidak hanya ibukota saja.
Menangis rasanya ketika belum setengah perjalanan gerbong ke syurga hanya terisi sebagian. Diantara kemajuan barisan shaf – shaf dan ramainya tempat hiburan serta mall – mall yang menyuguhkan kesenangan semata.
Apa karena himpitan ekonomi dan melambungnya harga – harga bahan pokok, sehingga orang – orang berlomba tuk mendapatkannya dengan segera.. Meninggalkan surau, meninggalkan tempat duduknya dalam gerbong menuju kemuliaan.
Tak terdengar lagi kajian – kajian keislaman yang penuh sesak dengan jamaahnya. Tak terdengar lagi orang berlomba – lomba melantunan ayat – ayat cinta dari sang Pencinta Allahu ya Rabb, sehingga tak bosan tuk membacanya hingga khatam.
Ramadhan, apakah kini hanya tinggal nama ? ketika orang menganggapnya biasa hanya puasa dan zakat fitrah. Ketika orang tak lagi memahami maknanya dan tanpa etika tidak menjaga lidah dan telinga. Bebas memandang yang dilarang-Nya.
Sungguh mereka terbuai oleh nafsu, menggelapkan mata dan mengeraskan hati. Sungguh, mereka akan menangis bahkan mengemis agar bertemu denganmu ya ramadhan. Begitu banyak Allah menurunkan cinta dan rahmatNya pada bulan mulia ini. Begitu banyak keuntungan yang didapat melebihi bahkan tak ada yang menandingi dari diskon yang ada di mall – mall itu.
Hanya catatan hati yang tertoreh disertai iringan do’a, semoga Allah senantiasa tidak menutup hati ini dan hati mereka akan silaunya dunia. Memberikan hidayah untuk memperbanyak ibadah. Menjadikan bulan mulia ini bulan penuh rahmah bagi semua manusia, untuk menggapai syurgaNya berbekal gelar takwa.
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (QS 2:183)
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. (QS. 2 : 185)
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Apabila tiba bulan Ramadhan maka dibukalah pintu-pintu surga, ditutuplah pintu neraka dan setan-setan dibelenggu. (Shahih Muslim No.1793)
Sesak dada melihatnya, ketika di tempat lain sebagian remaja berboncengan dengan mesra diantara deru motor dan dengan tenang melaju tanpa rasa dosa.
Biasa begitu katanya, seperti tidak ada sebuah arti apa – apa hari ini, bulan ini dengan segala kemuliaannya. Sungguh sebuah pemandangan keseharian yang tak akan luput dari mata di berbagai daerah, mungkin tidak hanya ibukota saja.
Menangis rasanya ketika belum setengah perjalanan gerbong ke syurga hanya terisi sebagian. Diantara kemajuan barisan shaf – shaf dan ramainya tempat hiburan serta mall – mall yang menyuguhkan kesenangan semata.
Apa karena himpitan ekonomi dan melambungnya harga – harga bahan pokok, sehingga orang – orang berlomba tuk mendapatkannya dengan segera.. Meninggalkan surau, meninggalkan tempat duduknya dalam gerbong menuju kemuliaan.
Tak terdengar lagi kajian – kajian keislaman yang penuh sesak dengan jamaahnya. Tak terdengar lagi orang berlomba – lomba melantunan ayat – ayat cinta dari sang Pencinta Allahu ya Rabb, sehingga tak bosan tuk membacanya hingga khatam.
Ramadhan, apakah kini hanya tinggal nama ? ketika orang menganggapnya biasa hanya puasa dan zakat fitrah. Ketika orang tak lagi memahami maknanya dan tanpa etika tidak menjaga lidah dan telinga. Bebas memandang yang dilarang-Nya.
Sungguh mereka terbuai oleh nafsu, menggelapkan mata dan mengeraskan hati. Sungguh, mereka akan menangis bahkan mengemis agar bertemu denganmu ya ramadhan. Begitu banyak Allah menurunkan cinta dan rahmatNya pada bulan mulia ini. Begitu banyak keuntungan yang didapat melebihi bahkan tak ada yang menandingi dari diskon yang ada di mall – mall itu.
Hanya catatan hati yang tertoreh disertai iringan do’a, semoga Allah senantiasa tidak menutup hati ini dan hati mereka akan silaunya dunia. Memberikan hidayah untuk memperbanyak ibadah. Menjadikan bulan mulia ini bulan penuh rahmah bagi semua manusia, untuk menggapai syurgaNya berbekal gelar takwa.
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (QS 2:183)
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. (QS. 2 : 185)
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Apabila tiba bulan Ramadhan maka dibukalah pintu-pintu surga, ditutuplah pintu neraka dan setan-setan dibelenggu. (Shahih Muslim No.1793)
0 komentar:
Posting Komentar